The reason
by nojeraloff
Setelah selesai memakan makanan yang telah dipesan, mereka berdua segera beranjak dan kembali ke mobil. Tidak lupa untuk berbelanja tentunya dan membeli beberapa camilan yang akan menemaninya di istana untuk seminggu ke depan.
“Kita ke danau ya, gue ceritain di sana.” ucap Aleon.
“Ayo, sepi, kan?” tanya Syera.
“Sepi kok.” balas Aleon diiringi dengan senyuman manisnya.
Selama perjalanan Syera terus-menerus mengoceh mengenai hal apapun yang ada dipikirannya, dan Aleon menjadi pendengar yang baik.
Benar kata Aleon. Danau ini sepi dan indah dengan matahari yang akan terbenam itu.
“Jadi, gimana?” ujar Syera membuka percakapan.
Kini keduanya menikmati terpaan angin yang menyentuh kulit mereka secara halus.
“Dulu lo pernah hampir celaka. Lo inget?” tanya Aleon.
Syera berpikir terlebih dahulu, ah iya, dia mengingatnya melalui cerita dari teman-temannya.
“Gue inget.”
Aleon menganggukkan kepalanya, “Gue marah, gue mau laporin hal itu tapi ternyata ada orang lain yang menyerahkan dirinya, padahal dia disuruh.” sedikit ada jeda, Aleon menatap Syera.
“Bukan dia tapi ada dalangnya, dan hubungannya dengan kematian kak Gaura? Gue juga gak paham awalnya tapi gue melihat orang yang sama di pernikahan saat itu. Seorang wanita dengan pakaian hitam dan menutupi sebagian wajahnya buat gue gak bisa ngenalin dia secara langsung tapi gue pernah lihat dia dulu, saat lo ditolak dari jendela, tangan gue langsung narik lo tapi mata gue lihat ke bawah dan langsung eye contact sama orang itu.”
Syera terdiam, “Jadi, setelah lo lihat dia di pesta pernikahan kak Gaura, Lo langsung tau bakalan ada hal buruk makanya lo langsung naik ke atas tapi lo terlambat, gitu?” simpul Syera.
“Gue tau lo gak bakalan percaya sama spekulasi gue, tapi itu kenyataannya.” jelas Aleon lagi.
“Gue percaya, gue mau bantu lo. Papa sama mama juga mau gue ikut terlibat di misi ini.” ujar Syera.
“Bahaya, lo harus selalu ada di samping gue, janji?”
Syera mengangguk, “Gue janji.”