Tell the Truth 2

by nojeraloff


Lagi dan lagi, kejujuran haruslah diutarakan, apalagi dalam persahabatan, sepatutnya tidak boleh ada rahasia karena akan menghancurkan ikatan tersebut.

Syera menyadarinya, ia harus menceritakan semuanya. Sebelumnya, ia sudah menceritakannya kepada kedua orang tuanya dan syukurnya, kedua orang tuanya mempercayai semua perkataannya.

Kini di kamarnya sudah ada dua gadis yang telah memakai piyama mereka dan bersiap untuk saling bercerita, menghabiskan waktu bersama.

“Jadi, lo mau cerita apaan, Ra?” tanya Zaira memecah keheningan.

Syera yang mendengarnya segera mengalihkan seluruh atensinya kepada kedua sahabatnya itu.

“Kalian percaya sama gue, kan?” satu pertanyaan itu terlontar begitu saja sebelum ia mulai menceritakan semuanya.

“Percayalah! Kita udah temenan berapa lama sampai lo nanya kayak gitu, Syeraaa.” balas Rain dengan nada marah main-mainnya.

Syera tertawa kecil, “Oke-oke, gue ceritain semuanya.” ujarnya.

Syera menceritakan semuanya. Semua yang telah terjadi padanya sehingga membuatnya tidak sadarkan diri sampai selama itu. Syera juga mengeluarkan air matanya bersama kedua sahabatnya. Dan tak lupa ia ceritakan bagaimana peran Zaira di dalam ceritanya itu.

“Ra... Seberat itu yang lo alamain...” ujar Rain disela-sela tangisannya.

“Ra... Maafin gue di dunia itu, gue gak gitu kok! Gue sukanya sama Fael!” ujar Zaira terang-terangan.

“Lo suka sama Fael? Waah, kok baru bilang sih.” ujar Syera.

“Tau anjir, kenapa gak bilang hah?” sambar Rain.

“Baru sadar kalau gue suka hehe.” bals Zaira.

Ting!

“Bunyi tuh, ada pesan masuk.” ujar Rain.

Syera segera mengambil handphone-nya dan memeriksa siapa yang mengirimkan pesan malam-malam begini.

“ALEON?” reflek Syera berteriak.

“Weh mau ngapain njir, buka cepetan!” seru Zaira yang diangguki Rain.

Syera segera membuka pesan tersebut dan lagi-lagi ia salah tingkah akibat seorang laki-laki bernama Aleon Abriata.