Syera & Zaira
by nojeraloff
Bagi wanita jalan-jalan ada sebuah hukum yang wajib untuk dilakukan, walaupun sebulan hanya sekali, seenggaknya ada waktu untuk spend our time by walking around or buy something useless.
Seperti saat ini Syera, Zaira dan Rain yang memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di sebuah mall jauh dari perkotaan dimana rumah mereka berada, lebih tepatnya di kota seberang.
“Makan dulu atau belanja dulu?” tanya Rain pada kedua temannya.
“Makan dulu deh, biar ada tenaga pas belanja.” jawab Zaira yang disetujui oleh Syera.
“Okelah, makan udon atau ramen?” tanya Rain lagi.
“Pengen udon.” jawab Syera.
“Yaudah gas makan itu aja, ntar sebelum pulang kita makan dessert.” balas Rain.
Maka ketiganya pun segera pergi menuju tujuan pertama mereka di sini.
Setelah mengisi perut mereka yang kosong tadi. Kini mereka telah berada di tempat pembelanjaan yang berada di lantai 4. Masing-masing dari mereka memilih pakaian ataupun aksesoris secara terpisah, karena memang kebutuhan setiap manusia itu berbeda, bukan?
“Ih ini lucu banget.” gumam Syera saat melihat coat yang tergantung berwarna coklat muda.
“Ambil dong, Ra. Tinggal satu juga tuh.” sambar Rain yang ternyata sedari tadi ada di belakang Syera.
“Iya ini mau gue ambil haha, lo udah dapat yang mau dicari, Rain?” ujar Syera.
Rain menganggukkan kepalanya sembari menunjukkan keranjang belanjaannya, “Nih, udah semua.”
“Yaudah, yuk, ke Zaira.” ujar Syera yang kemudian menggandeng tangan Rain untuk pergi menuju Zaira.
Terlihat Zaira yang sedang memilih di antara dua pakaian yang sedang ia pegang.
“Ambil aja dua-duanya.” celetuk Rain.
“Kaget, kalian udah siap?” tanya Zaira.
Yang ditanya menganggukkan kepalanya, “Udah dong.” balas Syera.
“Gue juga, ayo bayar.” ujar Zaira.
Ketiganya pergi untuk membayar belanjaan mereka di kasir yang telah tersedia.
“Toilet dulu yuk.” ajak Zaira.
Ketiganya langsung pergi menuju toilet yang berada di lantai 4 itu juga.
Saat ini sudah mulai ramai pengunjung yang datang, mengingat sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.
“Mau langsung pulang atau ke dessert dulu?” tanya Syera.
“Pulang deh, besok lo juga harus bangun pagi, Ra.” balas Rain.
“Yaudah deh, pulang aja, tapi gue mau beli dessert dulu ya, buat mama.” ujar Syera.
“Ayo gue temenin, biar Zaira ambil mobilnya.” ujar Rain.
“Yaudah, sana beli dulu.” ujar Zaira.
Mereka berpisah, Rain dan Syera pergi untuk membeli dessert yang diinginkan, sedangkan Zaira pergi menuju parkiran mobil untuk mengeluarkannya.
“Syera, gue mau beli waffle dulu ya.” izin Rain pada Syera.
“Iya sana.” balas Syera.
Tanpa disadari, perginya Rain membuat Syera dalam bahaya.
Syera yang telah siap membeli segera pergi menuju Rain yang masih memesan, namun diperjalanan menuju Rain berada, Syera melihat seorang anak kecil yang tersesat.
“Aduh kasian.” gumamnya.
Maka dengan sigap Syera menghampiri anak kecil itu dan membawanya jauh dari keramaian untuk berbicara mengenai orang tuanya.
“Mama atau papa kamu dimana, cantik?” tanya Syera.
“Aku ndak tau.” ujar anak kecil itu sembari menunduk.
Ketika anak kecil itu mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Syera, tiba-tiba saja Syera ditarik paksa dengan mulut yang sudah ditutup dengan sapu tangan.
Anak kecil yang melihat hal tersebut hanya menatap polos.
Syera telah diculik, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali anak kecil yang polos itu.