Sekolah
by nojeraloff
Pagi ini ulangan kimia akan berlangsung di kelas Zura dan teman-teman. Zura diminta untuk mengambil buku absen yang tertinggal di meja Ms. Tika, guru kimianya.
Dengan langkah lebar, Zura berjalan menuju ruang guru untuk mengambil absen.
Setibanya, Zura segera mengambil buku absen tersebut dan segera kembali ke kelas.
“Toilet dulu kali, ya.” monolog Zura.
Memasuki toilet yang terbilang sangat sepi dan berkaca dan cermin guna merapikan helaian rambutnya yang turun dari ikatan rambut.
“Semoga yang diujiankan sesuai sama yang gue baca deh, takut banget njir.” monolognya lagi.
Setelah dirasa cukup, Zura segera keluar dan segera pergi ke kelasnya.
Sayangnya, di pertengahan jalan, tepatnya di tangga sebelah perpustakaan ia menabrak seseorang.
“Aduh! Maaf ya, kak.” ujar Zura.
Orang itu terdiam dan hanya menatap Zura dengan wajah datarnya. Zura pun begitu, menatap wajah pria di depannya yang menatapnya dengan wajah datar.
Matanya yang tajam seperti nata serigala. Rambut legam yang lebat. Postur tubuh yang mendekati sempurna. Tinggi yang kira-kira jika dihitung mengenai angka 179 cm. Zura menelisik semuanya dan tersadar bahwa ini adalah kakak kelas yang waktu itu dia tabrak.
“Halo, kak? Maaf ya.” ujar Zura sekali lagi.
“Lain kali dilihat jalannya.” balas lelaki itu lalu segera melangkahkan kakinya.
“Galak amat.” ujar Zura.