Palace Library

by nojeraloff


Setelah mengitari sebagian ruangan yang ada di istana ini, Syera pun segera kembali ke tujuan utamanya yaitu mencari tahu silsilah kerajaan. Menurutnya dengan mengetahui silsilah akan memudahkan ia untuk beradaptasi di sini.

Memasuki perpustakaan istana yang pastinya sangat besar itu membuat Syera lagi-lagi harus takjub dengan keindahan setiap sudut istana ini. Namun, karena begitu besar perpustakaan ini membuatnya sedikit kebingungan.

“Tapi, kalau silsilah itu diletak di ruangan terbuka gini kayaknya aneh deh.” monolognya.

Syera melihat penjaga perpustakaan yang sedang merapikan beberapa buku yang berserakan. Syera menghampirinya dengan perlahan.

“Pak.” panggil Syera.

Penjaga istana itu cukup terkejut melihat keberadaannya di sini seakan-akan ini kali pertamanya datang ke perpustakaan ini, “Iya, tuan putri?” ujar si penjaga perpustakaan.

“Ah, itu... aku mau tau arsip kerajaan ditempatkan dimana, aku gak tau, pak.” ujar Syera.

Si penjaga perpustakaan tersenyum, “Ini pasti karena tuan putri sudah lama tidak ke perpustakaan jadinya lupa gini.”

Syera hanya bisa tertawa. Kemudian, penjaga perpustakaan itu menunjukkan jalan menujuu rak buku paling ujung dan ternyata ada pintu kecil menuju sebuah ruangan arsip kerajaan.

Setelah mengucapkan terima kasih. Begitu masuk ke ruangan ini, Syera dapat langsung melihat foto-foto raja dan ratu terdahulu. Hingga pandangannya terfokus pada sebuah lemari kaca yang di depannya bertuliskan silsilah kerajaan. Didalamnya hanya ada satu buku yang sudah sangat usang dan satu mahkota yang sangat tak asing baginya.

“Ini bukannya mahkota yang gue liat di perpustakaan sekolah, ya?” monolognya lagi.

Syera menyentuh mahkota itu dan melihatnya lebih detail lagi. Ternyata terdapat tulisan kecil berbahasa inggris Secret of The Crown dan ada bacaan kecil di bawahnya look for the truth that was never revealed here, setelah membacanya ia mengambil buku silsilah itu dan duduk di tempat duduk yang memang telah disediakan.

“Berdebu banget, ini gak pernah ada yang ke sini, kah?” monolognya lagi.

Dilembaran pertama terdapat foto dan sejarah dari raja pertama dan ibu ratu. Syera membacanya dengan perlahan seakan ia takut jika ada satu hal saja yang akan terlewat. Di lembar berikutnya adalah struktur silsilah kerajaan dari raja pertama dan ratu yang mempunyai anak dan anaknya mempunyai anak yang sekarang adalah papanya.

Di lembar berikutnya adalah bagian dari raja ketiga dan istrinya yang tak lain ialah papa dan mamanya. Syera mengeryitkan dahinya, di mana lembaran sebelumnya? Bukankah ada raja kedua?

“Lah ini gak ada yang hilang, kan? Kenapa langsung ke papa?” herannya.

Sibuk mencari bagian yang hilang membuatnya tidak mewaspadai satu hal bahwa ada yang sedang memperhatikannya sedari awal ia masuk ke ruangan ini.