Kelas Gabungan

by nojeraloff


Mendapat kabar mengenai kelas gabungan membuat semua orang yang akan datang menjadi lebih excited karena kelas gabungan ini diadakan hanya setahun dua kali di semester pertama dan kedua saja. Semua yang datang berpenampilan sangat indah. Bagi yang putri memakai gaun kebanggaan mereka dan para pangeran memakai setelan jas atau memakai tuxedo.

Kini keempat pangeran itu telah berada di lobi bersama dua putri yang tak lain ialah Syera dan Rain. Hari ini mereka terlihat sangat menawan. Syera yang merupakan pertama kali melihat mereka terus-menerus memperhatikan para pangeran karena jujur saja mereka terlihat sangat tampan. Tak lupa dengan sahabatnya, Rain, yang terlihat sangat cantik dengan gaun hijau mudanya.

“Kalian nunggu Zaira, kan?” tanya Fael kepada Syera dan Rain.

Rain menganggukkan kepalanya, “Iya, kalian kalau mau duluan, duluan aja.” balas Rain.

“Bareng aja lah.” sambung Elvan.

Sembari menunggu Zaira, keenamnya berbincang ringan, ah lebih tepatnya Syera tidak ikut bergabung karena tidak mengerti apa pembahasan mereka. Menyadari hal itu, membuat Aleon memundurkan langkahnya dan mendekati Syera yang sedari tadi hanya diam dan menatap sekitar.

“Kenapa diem aja?” tanya Aleon yang sedikit membuat Syera kaget.

“Lo ngagetin, Le. Gue lagi nungguin Zaira.” balas Syera.

Aleon terkekeh yang membuat Syera lagi-lagi terpana. Aleon mengusap kecil rambut Syera yang membuat rambutnya sedikit berantakan namun dirapikan kembali. Jantung Syera berdebar sangat kencang seperti akan lepas dari tempatnya. Dan tentu saja hal ini tidak lepas dari pandangan teman-temannya begitupun Zaira yang baru saja tiba.

“Ekhem, Zaira udah dateng nih, masuk yuk.” ajak Syera kemudian segera menarik Zaira memasuki gedung dan disusul yang lainnya.

Dan interaksi mereka tidak lepas dari pandangan seseorang dari jendela atas.


Memasuki gedung kelas membuat Syera takjub. Dengan warna emas dan putih yang memenuhi seluruh penjuru gedung. Ditambah lagi dengan lampu hias yang memenuhi di siap sudut dan di tengah-tengah aula.

Ketika mereka memasuki ruangan, mereka mendapatkan pusat perhatian dari orang-orang yang telah hadir di sini. Bagaimana tidak? Mereka adalah anak dari raja-raja yang sangat terkenal.

“Ini duduknya dipisah, kita duluan ya ke sana.” ujar Rain.

“Oke. Gas lah bro, duduk.” ujar Elvan.

Tidak lama kemudia kelas dimulai. Seorang wanita cantik dengan gaunnya yang indah memasuki ruangan dengan membawa buku. Wanita itu adalah guru yang akan mengisi kelas gabungan ini.

“Halo semua. Saya adalah guru kalian di kelas gabungan ini. Nama saya Amaran.” ujarnya.

Yang lainnya kembali menyapa sang guru. Amaran melihat sekitar, memperhatikan anak muridnya satu-persatu, hingga pandangannya terfokus pada Syera.

“Syera Adeena Zeca dari kerajaan Zecrousie silakan maju.” ujar Amaran.

Syera yang dipanggil segera berdiri dan mengikuti perkataan Amaran. Syera maju menghadap Amaran, di samping kanan dan kiri adalah tempat para pangeran dan putri duduk.

“Kamu, Aleon Abriata, silakan maju juga.” ujar Amaran kembali.

Begitu keduanya maju dan berhadapan, membuat yang lain iri dan senang melihat mereka berdua. Suasana sangat ricuh. Aleon dan Syera yang menjadi pusat perhatian hanya bisa menunduk malu.

“Minggu depan akan ada pesta gabungan kelas. Saya mau kalian berdua yang memimpin acara minggu depan dan kalian akan menjadi pasangan yang akan berdansa minggu depan, bisa?” ujar Amaran.

Syera memandang Aleon yang ternyata juga memandangnya. Aleon menenangkan Syera dengan anggukan kecil kemudia menjawab Amaran bahwa mereka bisa melakukan tugas itu.

“Baiklah, silahkan duduk kembali.” ujar Amaran.

Rain dan Zaira yang melihat Syera kembali dengan wajah lesunya hanya bisa tertawa, “Kayaknya gue lagi gak beruntung deh.” ujar Syera. Pasalnya ia tidak paham dengan apa yang ada di sini.

Zaira menepuk bahunya, “Tenang, ada kita berdua di sini yang siap membantu lo.”

Syera tersenyum, “Seneng banget gue punya sahabat kayak lo berdua.”

Mereka tertawa kecil karena habis ditegur oleh Amaran karena berbicara terlalu. Berbeda dengan Aleon yang senang mendapatkan tugas bersama Syera.

“Iya deh yang seneng karena dapet tugas bareng Syera.” cibir Noah.

“Hahaha, iri lo?” balas Aleon.

“Gak, gak berani gue iri sama lo, takut ditebas kepala gue.” ujar Noah bercanda.

Iya, sejujurnya Aleon telah jatuh hati kepada Syera sejak dulu. Dia terlalu takut untuk berbicara jadi ia hanya bisa memendamnya.

Interaksi itu benar-benar tidak lepas dari salah satu orang yang ada di sini. Dia sangat membenci interaksi mereka.

Let's see sejauh mana lo bisa menjauh dari gue, Aleon. Dan lo Syera, gue benci banget sama lo.”

“Jadi, persiapkan diri kalian untuk minggu depan. Dan persiapkan diri kalian untuk menjalankan ujian kecantikan bagi para putri dan ujian memanah bagi para pangeran.” ujar Amaran.

“Baik, Ms. Amaran.” balas yang lain.

“Saya tinggalkan kalian untuk berdiskusi sebelum ujian.” ujar Amaran lagi.