Jatuh Cinta?
by nojeraloff
Banyak orang bilang ketika bersama orang yang kamu sukai, kamu akan merasakan sesuatu yang aneh di dalam perut dan hati, bahkan kulitmu akan seolah-olah tersetrum ketika bersentuhan dengannya.
Seperti saat ini, Aleon dan Syera yang sedang memarkirkan kendaraan yang mereka berdua gunakan tadi untuk ke sekolah. Syera terus merasakan seperti ada kupu-kupu di perutnya padahal ia hanya bertatapan, berbicara, dan tertawa bersama Aleon. Memang cinta itu sangatlah indah meskipun hanya dengan cara sederhana untuk tersalurkan.
“Nanti balik bareng gue, ya?” ujar Aleon pada Syera.
Saat ini keduanya sedang berjalan beriringan. Aleon yang menyeimbangkan langkahnya dengan Syera agar cewek di sampingnya ini tidak tertinggal di belakang.
“Emang boleh?” tanya Syera.
“Boleh, nanti bareng gue aja.” final Aleon.
Syera menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Keduanya sudah memasuki koridor sekolah dan bersiap akan berpisah karena kelas mereka yang berbeda.
“Dah, nanti mau kantin bareng, gak?” tanya Aleon sebelum mereka memasuki kelas.
“Nanti kalau gue lama ke kantin, lo bisa jagain tempat buat gue sama dua temen gue.” ujar Syera lalu tertawa kecil.
Aleon tersenyum. Senyum yang mampu membuat orang salah tingkah jika mereka melihatnya.
“Oke, dengan senang hati.” balas Aleon.
Lalu mereka berdua segera memasuki kelas masing-masing. Baik Aleon maupun Syera sama-sama merasakan jantung mereka yang hampir saja lepas dari tempatnya.
Di sisi lain, Syera yang sudah duduk di tempatnya kini memegangi pipinya yang terasa panas, apalagi kedua temannya tersenyum penuh arti kepadanya.
“Kalian berdua lucu banget tadi, gue iri, gue juga mauuuu.” ujar Rain.
“Sama Elvan.” sambar Zaira.
“Ih, nggak! Gak mau ya Allah.” tolak Rain mentah-mentah.
“Hahaha, gimana rasanya, Ra?” tanya Zaira.
“Salting abis lah!” ujar Syera.
Ya, kira-kira sperti itulah pembahasan mereka. Lain halnya dengan Aleon dan teman-temannya.
“Udah deket aja lo sama Syera.” celetuk Fael.
“Keliatan, ya?” balas Aleon dengan polosnya.
“Ya iyalah, bego! Keliatan banget lo suka sama dia.” ujar Noah.
“Suara lo, njing. Kayak petir.” balas Elvan.
“Pergi lo jauh-jauh.” balas Noah pada Elvan.
“Gue juga gak tau gimana bisa gue ngerasa nyaman dan aman ketika sama dia. Gue beneran jatuh cinta sama dia?” batin Aleon.