Gaura

by nojeraloff


Suasana istana kembali sepi setelah semua orang kembali ke rumah masing-masing.

Syera berniat untuk mengelilingi istana sembari membawa mahkotanya, mahkota yang membuatnya berada di dunia ini.

“Main ke kamar kak Gaura aja deh.” monolognya.

Setibanya di depan kamar kakaknya, ia langsing membuka pintu yang menjulang tinggi itu.

“Wah, indah banget.” ucapnya sembari melangkahkan kakinya menuju kamar itu.

And suddenly, mahkotanya memancarkan sinar yang sangat terang berwarna putih. Syera terkejut lalu meletakkan mahkota tersebut ke tempat tidur Gaura.

Terdengar suara tawa yang riang dan sosok perempuan bergaun pengantin berwarna putih yang lari menuju sebuah ruangan rahasia di kamar ini. Syera mengikuti orang sembari bertanya di dalam batinnya, 'Kak Gaura?'

Tiba-tiba saja sosok itu berbalik badan dan tersenyum senang melihat kehadiran Syera. Terlihat wajahnya dengan pahatan yang sangat sempurna membuat Syera sangat kagum.

“Kak Gaura?” ucapnya tanpa sadar.

“Iya, aku Gaura dan kamu penolongku.” ujar Gaura.

“Aku? Jadi, kamu yang memanggilku menggunakan mahkota itu?” tanya Syera.

Gaura mengangguk antusias, “Aku tidak jadi menikah dan dibunuh. Aku putus asa dan sedih. Aku ingat dengan sejarah mahkota itu sehingga aku menggunakan kekuatanku untuk membangunkan pemiliknya, dan ternyata pemiliknya adalah kamu. Aku senang karena kamu telah menemuka orangnya, aku sekarang bisa bebas dari rasa sedih itu, walaupun tidak bersama dengan orang yang kucintai.” ujar Gaura dengan tulus dan sendu secara bersamaan.

Syera maju untuk memeluk Gaura. Diusapnya punggung Gaura secara lembut. Dia juga sedih akan takdir yang dialami Gaura.

“Sekarang kamu bisa tenang, kak, semuanya udah selesai, kamu bisa bahagia di surga.” balas Syera.

Gaura mengangguk, “Terima kasih banyak.”

“No need, you deserved it.” ucap Syera.

“Ah iya, apa tidak ada yang ingin kami tanyakan padaku?” tawar Gaura.

Terbesit satu pertanyaan pada pikiran Syera, “Syera yang asli ada dimana, kak?”

Gaura tersenyum, “Dia di sini, sedang tidur, mahkota itu membuatnya tertidur cukup lama dan membuat kamu datang ke sini.”

“Jadi, di dunia asliku, aku juga tertidur?” tanya Syera.

“Iya, benar.” balas Gaura.

“Baiklah, tidak ada lagi yang ingin aku tanyakan.” ujar Syera.

“Kamu yakin? Aku akan pergi untuk selamanya sekarang.” ujar Gaura.

“Sangat yakin.”

“Kalau begitu, aku sangat berterimakasih kepada kamu, aku harus pergi.” ucap Gaura.

Setelah itu Gaura menghilang. Dan di sinilah ia melihat tubuh Syera yang asli, sedang terbaring.

“Cantik sekali.” ujarnya tanpa sadar.

Auranya memang sangat berbeda. Aura yang memancarkan beribu kecantikan yang dikeluarkan Syera si pemilik istana ini.

Mungkin ia akan kembali dalam kurun waktu yang tidak lama lagi.