Friends

by nojeraloff


Malam ini cuacanya sangat cerah dengan diselimuti dinginnya udara dan bintang yang bertaburan di langit yang mana ditemani dengan terangnya rembulan.

Sekumpulan anak laki-laki dan perempuan ini sedang merayakan perayaan wisuda yang telah mereka lakukan tadi pagi.

Syera yang dikhawatirkan teman-temannya kini telah tiba dan sedang duduk manis di samping Aleon. Ah iya, mengenai kedekatan mereka? Mereka sudah sedekat itu, tetapi belum mempunyai status yang jelas. Entah kapan Aleon akan menjelaskan status mereka sekarang.

Syera menatap temaannya satu persatu yang sedang asik bercanda tawa satu sama lain. Mengenai Fael, Dia sekarang sedang di sini, bersama teman-temannya. Kerajaan telah ia percayakan kepada tangan kanannya karena ia akan berkumpul dengan temannya saat ini.

Rain? Dia semakin cantik! Rambutnya kini diwarnai blonde dan sedikit dipotong. Zaira? Masih tetap dengan Zaira yang ia kenal, hanya saja ia sedikit menjadi pendiam akhir-akhir ini.

Noah akan mengemban tugas untuk menjadi raja setelah wisuda, begitulah curhatannya. Sedangkan Elvan, dia tidak ingin menjadi raja, ia ingin pergi ke luar negeri, lalu setelah siap, ia akan mengambil tanggung jawab itu.

Syera menatap Aleon yang sedang memanggang daging untuk makan mereka semua. Muncul keinginan ingin membantu sehingga Syera berdiri dan menghampiri Aleon.

“Sini biar aku aja.” ujar Syera.

Aleon tersenyum, “Gak apa-apa, duduk aja sana, kamu baru sampai juga.” balasnya.

Syera merebut capitan yang ada di tangan Aleon, “Udah aku aja, kamu bumbuin aja sana.”

Aleon pasrah dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Syera. Sayangnya, ada sepasang mata yang menatap mereka dengan tatapan yang tidak suka.


“Truth or dare?” tanya Rain pada Zaira.

Kini mereka sedang memainkan sebuah game untuk mengisi waktu berkumpul mereka ini.

Truth deh.” jawab Zaira.

Yang lain bersorak mendengar jawaban Zaira.

“Gue mau ngasih pertanyaan, lagi suka sama orang?” tanya Noah.

Zaira menimang pertanyaan tersebut, “Iya.” jawabnya.

Terdengar sorakan lagi, “Siapa tuh, Ra?” kepo Elvan.

“Iya siapa tuh, jarang-jarang nih lo mau ngaku hahaha.” sambar Fael.

“Lo semua kenal kok. Lanjut lah.” balas Zaira.

“Ah gak asik, tinggal kasih tau namanya doang loh, Zairaaa.” ujar Syera yang diangguki mereka semua.

“Ntar lo pada kaget.” balas Zaira.

“Udah lah, lanjut aja, si Zaira gak asik.” ujar Noah.

“Putar lagi botolnya.” ujar Aleon.

Botol terputar dan mengarah ke Syera. Semua mata langsung tertuju padanya.

“Lo sama Aleon udah jadian, ya?” celetuk Elvan.

“Hah? Nggak.” ujar Syera cepat.

“Belum, gue gak mau jadian sama Syera.” ujar Aleon yang membuat semuanya bingung.

“Lah terus?” tanya Rain.

“Iya anjir, lo mau anggurin temen gue?” ujar Fael.

Akron hanya tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya itu.

“Hah? Aleon gak mau jadian sama Syera? Berarti gue ada kesempatan dong?” batin seseorang.